Rabu, 19 Oktober 2011

Berpikir Positif



     Berpikir positif ? Wowww….kerennn…..Kata sakti ini begitu mudah diucapkan tetapi apa itu sebenarnya berpikir positif ?
    Setelah saya amati, saya cermati dan saya pelajari lebih jauh, ternyata tidak terlalu salah apabila banyak orang dengan gampang melontarkan kata-kata ini karena memang berpikir positif itu sangat indah, sangat menarik, sangat merangsang dan bahkan sangat produktif bagi seseorang
     Dari hasil riset para ahli psikologi, telah ditemukenali tentang struktur dan komposisi pikiran manusia, yang menyatakan bahwa pola pikiran manusia dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu Pikiran Sadar dan Pikiran Bawah Sadar. Pikiran sadar menempati porsi 12% dan sisanya, bagian pikiran bawah sadar menempati 88%  dari seluruh alam pikiran manusia
     Dari hasil riset di atas, sekilas tampak bahwa betapa kecilnya porsi pikiran sadar manusia, hanya 12%. Sebaliknya, betapa besar bagian pikiran bawah sadar, yaitu 88%. Lalu apa artinya ini bagi kehidupan kita sehari- hari ? Apakah dengan demikian, apa yang kita lakukan dan kerjakan sehari- hari sebenarnya tidak  sepenuhnya kita sadari ?
     Jawabannya, Ya, benar ! Lho.....? Dengan pemahaman sederhana, bisa kita fahami, bahwa sebagian besar aktivitas dan prilaku dan  tindakan kita sehari- hari  selama ini telah  dikendalikan oleh pikiran bawah sadar kita dengan kata lain tidak kita sadari  sepenuhnya 
     Wooowww…..apa benar demikian ? Masak sih, kita ini sehari- hari, mulai dari bangun tidur di pagi hari, berangkat ke kantor, ke sekolah atau ke tempat lainnya, sampai kembali tidur di malam hari, semuanya kita lakukan dengan tidak sadar. Atau sebenarnya semua bergerak secara otomatis saja, karena kegiatan itu memang sudah biasa kita lakukan selama bertahun- tahun ?  Terus, mana dong yang benar- benar aktivitas yang kita lakukan dengan kesadaran kita sendiri ? 
     Untuk menjelaskan hal tersebut dengan sederhana, kita ambil contoh sebagai berikut. Seandainya seseorang ingin bangun pagi dan melakukan kegiatan olah raga pagi untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuhnya. Esok harinya, saat jam weaker berbunyi nyaring pukul 05.00 pagi, dia terbangun. Sesaat kemudian, sebelum dia benar- benar bangkit dari tempat tidurnya, dia berpikir, "Ah nanti dulu ahh, setengah jam lagi saja, masih cukup koq waktunya". Kemudian dia matikan weaker-nya dan dia tidur- tiduran lagi sebentar. Beberapa saat kemudian, dia terbangun lagi. Dia agak kaget, karena ternyata jam dinding di kamarnya sudah menunjukkan pukul 07.00. "Wah....kesiangan nih, gak jadi  olah raga nih". Pada hari- hari berikutnya, situasi ini terulang lagi dan terulang lagi
     Contoh lainnya. Seorang perokok berniat berhenti merokok karena dia sadar bahwa bagi dirinya, kebiasaan merokok yang selama  ini dia lakukan dapat mengganggu kesehatannya. Tapi setiap kali dia  berhenti merokok, pada akhirnya selalu saja gagal, karena tidak tahan menghadapi godaan setiap tercium aroma rokok yang sangat harum. Di pikirannya, selalu terbayang, betapa nikmatnya saat- saat menyalakan korek api dan menyulut sebatang rokok dan kemudian menghisapnya setiap selesai makan.
     Dari kedua contoh di atas, sangat jelas bahwa kesadaran untuk berolah raga pagi dan berhenti merokok yang merupakan perintah pikiran sadar (12%), tidak dapat memenangkan pertarungannya dengan pikiran bawah sadar bahwa tidur pagi jauh lebih nikmat dari pada bangun pagi (88%), walaupun itu sehat.  Dan menerawang sambil mengepulkan asap rokok kegemarannya jauh lebih nikmat (88%) dari pada harus berhenti merokok (12%) walaupun itu baik bagi kesehatannya
    Kalau memang 88% bagian pikiran bawah sadar tersebut sangat besar pengaruhnya bagi kehidupan kita sehari- hari, mengapa tidak, memori pikiran bawah sadar tersebut kita isi dengan hal- hal yang positif. Sebagai contoh, apabila selama ini kita ada prasangka buruk kepada seseorang, kita ganti dengan prasangka baik kepadanya, apabila pernah tersimpan rasa dendam, kita tukar dengan rasa sayang. Jika pernah ada rasa iri, segera kita ganti dengan rasa ikhlas dan demikian seterusnya sampai pada saatnya seluruh isi memori pikiran bawah sadar kita hanya berisi hal- hal yang positif saja, tidak ada  lagi tempat bagi hal- hal yang negatif
     Apabila kondisinya sudah sedemikian rupa, maka tidak ada alasan lagi bagi kita bahwa niatan baik kita yang nyata- nyata merupakan perintah Pikiran  Sadar kita akan gagal, karena bagian yang paling besar dari komposisi pikiran kita, 88%, yaitu pikiran bawah sadar kita akan selalu seiring karena juga berisi hal- hal yang posiitf  

   Mari selalu berpikir positif, karena baik untuk diri kita,  baik untuk lingkungan kita dan baik untuk semua !

Salam