Senin, 28 Maret 2011

Marketing 3.0. Values – Driven Marketing



Philip Kotler - Hermawan Kartajaya. 2007


Selamat Datang di Marketing 3.0
Dunia telah berubah dengan cepat dalam bebebrapa dekade belakangan ini disebabkan oleh evolusi teknologi, begitu juga yang terjadi dengan marketing. Pada masa yang lalu pada jaman industrialisasi, pada saat teknologi masih berupa mesin- mesin industri, marketing tidak jauh dari menjual produk- produk industri kepada target market tanpa mempertimbangkan sama sekali  keinginan dan kebutuhan. Jargon yang popular saat itu adalah, “The customer is king”. Para marketer pada era ini, hanya menjual apa yang dihasilkan oleh pabrik. Ini yang dikenal dengan Marketing 1.0 atau The Product Centric Era. Ucapan yang sangat terkenal Henry Ford, pemiliki pabrik mobil Ford Amerika: “Any customer can have a car painted any color that he wants so long as it is black”. Begitu kuatnya industri sehingga pelanggan tidak berdaya selain mobil warna hitam yang disediakan oleh pabrik
Pada saat datangnya era informasi, dimana tulang punggung utamanya adalah teknologi informasi, maka tugas marketing tidak lagi semudah masa- masa sebelumnya. Konsumen telah banyak mendapat informasi dan dapat membandingkan nilai yang ditawarkan oleh produk- produk sejenis. Hal ini yang kemudian mendesak para marketer untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi dan selanjutnya merubahnya menjadi peluangn yang menguntungkan. Inilah yang disebut dengan Marketing 2.0 atau The Customer Centric Era
Bagaimanapun juga, saat ini hampir semua perusahaan mengaku telah berorientasi  pelanggan, maka strategi yang ada mungkin sudah tidak efektif lagi. Tidak lama lagi, kita semua akan menjadi saksi munculnya  Marketing 3.0 atau The Human Centric Era dimana konsumen akan dilayani sebagai layaknya manusia yang aktif, selalu ingin tahu dan kreatif. Mereka mengharap agar dapat lebih berpartisipasi dalam dalam menciptakan nilai. Yang mereka butuhkan adalah pemenuhan kebutuhan tentang rasa ingin tahu dan keinginan yang lebih jauh dari sekedar keinginan dan kebutuhan dasar. Konsumen  ingin karya- karya kreatif mereka dihargai
Values Driven Marketing
Values Driven Marketing adalah model yang digunakan pada Marketing 3.0, dimana nilai- nilai penting dalam kehidupan manusia melekat menjadi satu dengan misi dan visi perusahaan. Untuk mempertegas, maka dapat kita bandingkan dengan era Marketing 1.0, dimana model yg digunakan adalah Product Driven sedangkan pada era Marketing 2.0, model yang dirujuk adalah Customer Driven Marketing. Dengan definisi seperti ini, maka yang disasar pada Marketing 3.0 adalah bagaimana memenangkan Pikiran (Mind), Hati (Heart) dan Jiwa (Spirit) pelanggan. Dalam misi perusahaan, dapat digambarkan bahwa apa yang ingin diberikan adalah KEPUASAN,  perwujudan ASPIRASI dan  kebutuhan rasa PEDULI bagi sesame
Sepuluh Credos (Kepercayaan) Values Driven Marketing 3.0
Credo #1: Love Your Customers, Respect Your Competitors
Credo #2: Be Sensitive To Change, Be Ready To Transform
Credo #3: Guard Your Name, Be Clear Of Who You Are
Credo #4: Customers are Diverse, Go First To Those Who Really Need You
Credo #5: Always Offer A Good Package At A Fair Price
Credo #6: Always Make Yourself Available, Spread The Good News
Credo #7: Get Your Customers, Keep Them, And Grow Them
Credo #8: Whatever Your Business, It Is A Service Business
Credo #9: Always Refine Your Business Process, In Terms Of Quality, Cost And Delivery
Credo #10: Gather Relevant Information, But Use Wisdom In Making Your Final Decision

Lifestyle Marketing


Servlist : Paradigma Baru Pemasaran Bisnis Jasa Dan Lifestyle
Bernard T. Widjaja
Gramedia Pustaka Utama, 2009
Ringkasan oleh : Heru Basuki P/ Bandung.Selasa, 12 Januari 2010

Pada awalnya saya memang tertarik dengan judul buku ini, dengan pertanyaan yang terus menggoda : “Apa sih yang dijual dari buku berkatagori pemasaran ini ?”. “Adakah hal yang baru dari kiat pemasaran yang selama ini sudah kita kenal ?” Jawabnya, ternyata memang benar ada yang baru, yaitu yang disebut dengan Servlist. Apalagi ini ? Mari kita lihat uraiannya di bawah ini
Servlist rupanya merupakan gabungan dari dua kata, yaitu Service dan List. Service yang dimaksud adalah Service Marketing Mix, sedangkan List adalah Lifestyle Marketing Mix.  Service Marketing Mix atau lebih popular dengan Marketing Mix yang  terdiri dari 7P : 1.Product/Service 2.Price 3.Place 4.Promotion 5.People 6.Process 7.Physical Evidence. Sedangkan Lifestyle Marketing Mix terdiri dari : 1.Luxury 2.Indulgence 3.Self-concept 4.Admired. Fokus dari bahasan buku ini lebih ke List bukan ke Serv. Dengan lebih memperhatikan keempat aspek List tersebut, kemudian ditambahkan terhadap ketujuh aspek Serv, diharapkan hasilnya, yaitu Brand Equity atau Ekuitas Merek perusahaan akan naik. Selanjutnya dengan naiknya ekuitas merek, diharapkan akan berlanjut dengan semakin membaiknya Customer Equity atau  Ekuitas Pelanggan
Secara umum, yang ingin ditegaskan oleh penulis buku ini adalah, dengan menerapkan prinsip- prinsip 7P saja yang lebih menyentuh ke sisi penampilan dan fisik tempat pelayanan dirasakan tidak cukup lagi didalam era persaingan saat ini. Oleh karena itu, dengan menambahkan List atau Lifestyle Marketing Mix dengan memperhatikan aspek- aspek kemewahan, kemanjaan, konsep diri dan dikagumi yang lebih menyentuh ke sisi- sisi emosional pelanggan, hasilnya diharapkan akan jauh lebih baik. Konsep pemasaran baru inilah yang disebut dengan Lifestyle Marketing atau Servlist.

The True Power Of Water . DR Masaru Emoto, 2006

    
                                                                                                                          
Proses Penemuan Itu
Air sensitif terhadap suatu bentuk perubahan energi yang disebut Hado. Semua benda yang ada di dunia ini mempunyai gelombang atau Hado. Untuk mengilustrasikan konsep Hado ini dapat dicontohkan dengan garpu tala. Jika ada tiga garpu tala, garpu tala 1 dan 2 mempunyai frekuensi 440 Hz, garpu tala 3 mempunyai frekuensi 442 Hz. Jika kita memukul garpu tala 1 dengan palu karet, maka garpu tala 2 yang mempunyai frekuensi yang sama dengan  dengan garpu tala 1 akan bergetar dan  mengeluarkan suara, namun tidak demikian dengan garpu tala 3. Garpu tala 2 membentuk resonansi (gaung) melalui gelombang dengan Garpu tala 1.  Garpu tala 3 tidak berresonansi dengan  Garpu tala 1 karena berbeda frekuensi. Pemahaman tentang prinsip gelombang dan resonansi inilah yang selanjutnya digunakan didalam pengobatan Hado. Ketika karena berbagai alasan gelombang pada berbagai bagian tempat di tubuh kita terganggu , maka tubuh kita juga akan terganggu. Hado adalah gelombang yang berbentuk bukit dan lembah. Ketika bentuk lembah bertemu dengan bentuk yang berlawanan, yaitu bukit, maka gelombang tersebut dapat tertahan. Sebagai contoh, dalam suatu penelitian, dengan menggunakan gelombang lain yang berlawanan bentuk, maka sumber suara bising ternyata dapat dihilangkan
Air dan Hado
Makna kata “Kamu bodoh” mempunyai Hado tersendiri, yang kemudian diserap oleh air dan muncul kembali dalam bentuk kristal yang tidak beraturan jika air tersebut dibekukan. Di sisi lain, jika air diperlihatkan makna- makna positif, kristal yang indah akan terbentuk sebagai refleksi dari Hado yang positif
Penyakit Juga Memiliki Hado
Tubuh manusia terdiri atas banyak organ yang terbentuk dari berbagai sel. Sel – sel  terbentuk dari moleku- molekul, dan molekul terbentuk dari atom- atom. Sedangkan atom terbentuk dari partikel- partikel sub- atom. Partikel- partikel sub- atom mempunyai Hado intrinsik tersendiri. Jika gelombang pada Hado intrinsik tersebut normal, tidak akan terjadi mesalah pada tubuh manusia. Namun, jika terjadi sesuatu yang mengganggu gelombang pada partikel sub- atom, maka akan ada bagian tubuh manusia yang menjadi abnormal. Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah sub- atom dengan gelombang yang terganggu ini akan meningkat. Keadaan ini juga turut mengganggu gelombang intrinsik pada tingkat atom. Ketika jumlah atom dengan gangguan pada gelombang intrinsik meningkat, maka pada situasi ini gelombang intrinsik pada molekul ikut pula terganggu. Satu atau dua tahun kemudian, gelombang pada sel- sel akan mulai terpengaruh. Pada titik ini, kita akan mengalami beberapa penyakit. Tubuh akan membritahu tentang adanya sesuatu yang abnormal dalam bentuk rasa sakit, lelah dan demam ringan. Biasanya pada tingkatan ini, orang akan kerapkali pergi ke dokter
Hado Sebagai Obat
Air mempunyai ukuran yang cocok untuk membawa berbagai macam informasi.  Sedangkan air Hado, lebih spesifik lagi, mampu membawa Hado hingga ke dalam partikel sub- atom terkecil. Tidak demikian dengan obat- obatan yang digunakan dalam pengobatan cara Barat yang hanya mampu mencapai tingkat sel yang menyebabkan gejala penyakit. Dokter juga umumnya tahu cara kerja obat dari sudut pandang gelombang. Sebagai contoh adalah penggunaan aspirin sebagai obat sakit kepala. Dari sudut pandang gelombang, rasa sakit mempunyai gelombang tersendiri. Untuk memperbaikinya, kita harus mengirim sebuah gelombang lain yang dapat menghilangkan rasa sakit tersebut. Karena campuran antara bahan kimia dan herbal menghasilkan sebuah gelombang yang dapat menahan gelombang pada gejala penyakit, maka rasa sakit akan menghilang. Hado yang abnormal saat anda merasa sakit kepala, dapat ditahan dengan menggunakan Hado aspirin. Dengan mencocokkan bentuk gelombang bukit terhadap lembah dan bentuk gelombang lembah terhadap bukit, maka nilai plus dan minus akan menjadi nol dan rasa sakit kepala akan hilang
Kekuatan Kata- kata
Air sifatnya sangat sensitif, ia akan merespon setiap kata yang kita ucapkan. Apabila kita mengirim Hado yang baik kepada air dengan mengucapkan kata- kata posisitf, air akan mempersembahkan kristal- kristal yang indah. Sebagai contoh, doa juga mengeluarkan energi yang dapat mengubah kualitas air, yang berarti kita megirimkan Hado ke air, dan air kemudian menggunakan kekuatannya untuk menjawab doa- doa tersebut
Tubuh manusia diketahui memiliki 60 triliyun sel. Selama sel- sel ini memainkan perannya secara harmonis, kita dapat hidup sehat. Tidak hanya sel yang mempunyai gelombang intrinsik, molekul, atom dan partikel sub- atom juga mempunyai gelombang intrinsik. Ketika semua gelombang berjalan dengan baik, maka tubuh kita sebagai zat yang dibentuknya, akan bekerja seindah orkestra. Akan tetapi, jika terjadi gangguan pada salah satu gelombang, maka akan tercipta ketidakharmonisan sehingga kita tidak dapat membuat lagi musik yang indah. Inilah yang menjadi alasan mengapa pengobatan pada tingkat partikel sub- atom lebih disukai
Kita Adalah Air
Dari penelitian DR Masaru Emoto ini, ditunjukkan bahwa kualitas air dapat menjadi labih baik atau lebih buruk bergantung pada informasi yang diterimanya. Hal ini juga semakin meyakinkan bahwa kita, manusia, juga dipengaruhi oleh informasi yang kita terima karena 70% tubuh manusia dewasa adalah Air. Air yang menerima kata- kata “Cinta” dan “Terima kasih” akan merespon dengan membentuk Kristal yang sangat indah. Kita dan dunia ini, yang juga merupakan air, pastilah merasakan hal yang sama dengan yang dirasakan air. Oleh karena itu kita seharusnya menghargai, mencintai dan berterimakasih akan adanya air. Kita juga selayaknya menerima gerakan gelombangnya dengan sikap yang positif. Jika air berubah, Anda dan Kita juga akan ikut berubah
Karena Anda dan Kita semua adalah Air !
≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ Salam sehat selalu ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈

Manager Satu Menit





     Selama ini kita menganggap bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan manajemen akan terbayang sesuatu yang canggih, banyak teori- teori canggih, sistem dan bisnis proses yang rumit, struktur organisasi,
sumber daya manusia (SDM) dan hal- hal lain yang berkaitan dengan  pengelolaan yang rumit, tidak sederhana dan kadang terkesan bertele- tele
Mulai saat ini mari bersama- sama, dasar berpikir seperti ini kita ubah secara perlahan, bahwa manajemen adalah mudah, sederhana dan hanya membutuhkan waktu satu menit saja. Sepertinya ini sesuatu yang tidak mungkin, tapi mari kita buktikan dengan penjelasan seperti berikut ini
 Coba kita perhatikan lima kata sakti ini : “PRICE”. Apa hubungan lima kata tersebut dengan manajemen satu menit.  Sebenarnya lima kata tersebut merupakan rangkaian dari kata Pin point, Record, Involved, Coach, dan Evaluation
o   Pin point   ≈ Tetapkan tujuan dan sasaran sebelum memulai pekerjaan
o   Record      ≈ Catat data dan informasi terkait dengan baik
o   Involved    ≈ Pimpinan tim harus terlibat atau terjun langsung
o   Coach        ≈ Membimbing, bukan  mengajari
o   EveluationEvaluasi secara teratur
Pin Point, memastikan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Ini seperti hal yang mudah, tapi justru pada tahap inilah kita sering kurang hati- hati. Kondisi umum yang sering terjadi, kita lebih senang langsung ke pelaksanaan pekerjaan dari pada harus berpikir untuk memperjelas apa tujuan dan sasaran sesungguhnya tugas kita tersebut.  Hal ini mulai menjadi masalah apabila dirasakan berbagai kesulitan dalam pengendalian pekerjaan, misalnya : kewalahan didalam mengatur waktu  dan SDM. Lingkup pekerjaan terasa semakin melebar dan kurang fokus. Biaya operasional  terus membengkak tak terkendali. Dan yang paling tidak enak adalah tim tidak mampu menyelesaikan tugasnya tepat waktu
Berkaca dari gambaran di atas, maka dengan menerapkan PRICE, kondisi yang sangat tidak efisien dan efektif tersebut akan dapat dihindarkan. Dengan kesediaan untuk  sedikit bersusah payah memastikan (Pin Point) tujuan dan sasaran yang ingin dicapai di awal sebelum memulai pekerjaan, kemudian diikuti dengan pencatatan (Record)  data dan informasi yg ada dengan baik,  ditambah keterlibatan (Involved) pimpinan tim secara langsung  dan tidak hanya memberi komando dari belakang meja,  maka bisa dipastikan semua dapat berjalan sesuai rencana.  Dengan menggunakan gaya kepemimpinan yang lebih membimbing (Coach) dari pada mengajari, maka suasana kerja dan kerjasama tim akan jauh lebih baik dan bersemangat. Bagian terakhir dari seluruh pekerjaan adalah melakukan evaluasi (Evaluation) pelaksanaan pekerjaan secara teratur, maka apabila  ditemukan penyimpangan sekecil apapun terhadap rencana yang telah ditetapkan, tim segera dapat memperbaikinya
Sekarang, masihkah kita percaya bahwa manajemen itu sulit, rumit dan bertele- tele ? Seharusnya tidak lagi. MANAJEMEN adalah mudah, tidak rumit, dan cepat, hanya SATU MENIT saja !    Salam

Rabu, 23 Maret 2011

Sukses Memasuki Dunia Kerja. “Selling Yourself”


Apa ?
Masalah yang satu ini memang unik. Bagi saya dan orang- orang yang sekarang sudah bekerja mungkin bisa jadi bukan hal berarti, tapi seandainya dia ingat- ingat  kembali kenangan masa- masa mereka sebelum bekerja atau mendapat pekerjaan apalagi saat- saat mengalami proses melamar pekerjaan, betapa menegangkan dan kritisnya momen- momen tersebut. Diawali dari tahap tersebutlah, seseorang atau siapapun dia yang sudah bekerja saat ini sebagai peristiwa yang sangat penting dalam karirnya sampai dia menjadi orang penting  dan sukses seperti sekarang ini !
Memang, Dunia Kerja dan Pencari Kerja, dua- duanya adalah hal yang unik yang masing- masing mempunyai ciri- ciri dan karakter tersendiri yang tidak bisa digeneralisasi secara sembarangan begitu saja
Apa Permasalahannya ?
Tenaga Kerja
Tenaga kerja niatan utamanya adalah mencari kerja. Mencari kerja bukan hal yang rumit seandainya si pencari kerja bersedia menerima pekerjaan apapun yang ada bagi dia. Permasalahan muncul setelah ternyata si pencari kerja tidak dengan begitu saja bisa menerima apa yang ditawarkan oleh dunia kerja itu sendiri. Misalnya, si pencari kerja mengharapkan dunia kerja yang sesuai dengan bidang keahlian dan kesukaannya. Seandainya bidang dan kesukaannyapun  sudah sesuai dengan keinginan si pencari kerja, persoalan tidak selesai sampai di sana, karena bagaimana lingkungan kerjanya, berapa gajih yang akan diterima, masa depan karir dan pengembangan  selanjutnya juga masih akan menjadi pertimbangan lebih jauh sebelum si pencari kerja memutuskan bahwa dia cocok dengan sebuah tempat kerja 
Dunia Kerja
Dunia kerja bisa dipandang sebagai sisi lain yang berseberangan dari kaca mata si pencari kerja. Padahal sebenarnya, dunia kerja adalah dunia tersendiri yang bisa saja tidak ada hubungannya secara langsung dengan dunia si pencari kerja. Hanya di dalam kenyataannya, dunia kerja memang sering membutuhkan ketersediaan tenaga kerja bagi operasi usahanya. Dunia kerja tumbuh dan berkembang dengan sendirinya sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan industrinya. Baru timbul permasalahan, pada saat dunia kerja mulai membutuhkan tenaga kerja dengan standard tertentu yang telah ditetapkan sesuai karakteristik industrinya. Misalnya, untuk usaha layanan pelanggan yang jenis pekerjaannya  akan banyak melayani dan berkomunikasi dengan pelanggannya, maka akan muncul satu set kebutuhan dan standar kerja yang harus dipenuhi oleh si pencari kerja
Bagaimana Seharusnya ?
 Dari gambaran permasalahan di atas, maka jawaban atas pertanyaa Bagaimana Seharusnya  adalah harus Klop atau Sesuai alias Fit  antara si Pencari Kerja dengan Dunia Kerja dan sebalikya antara Dunia Kerja dengan si Pencari Kerja
Faktor- faktor Apa Saja Yang Mempengaruhi ?
Tenaga kerja banyak dipengaruhi oleh :
1.       Latar belakang pendidikan (Skill)
2.       Tingkat pengetahuan (Knowledge)
3.       Sikap (Attitude)
Dunia Kerja banyak dipengaruhi oleh :
  • Tingkat kemajuan dan perkembangan industri
  • Tingkat kecepatan kemajuan dan perkembangan teknologi
  • Tingkat tinggi rendahnya persaingan di industri
Diskusi
Secara umum, dunia kerja sangat dipengaruhi oleh Trend Global seperti :
a.       Issu Pemanasan Global :
Issu pemanasan global telah memaksa pemerintah maupun industri di seluruh dunia merubah pola pikir dan cara kerja mereka agar dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan mampu menghasilkan  produk- produk yang ramah  lingkungan agar dapat diterima dan dipersepsi baik oleh masyarakat dan pelanggannya
b.      Teknologi Ubiquitous (di mana- mana) :
Di beberapa negara maju, penggunaan teknologi sudah hampir tidak dapat dipisahkan lagi dengan kehidupan masyarakat sehari – hari. Mulai dari kegiatan sederhana seperti berkomunikasi antar warga masyarakat baik melalui suara maupun komunikasi data seperti SMS, FB atau internet sampai dengan penggunaan sistem komunikasi bagi pengaturan trafik lalu- lintas, pengendalian jarak jauh alat- alat kerja baik di kantor maupun peralatan rumah tangga di rumah. Karena itulah disebut Ubiquitous atau dimana- mana

c.       Krisis Keuangan Global
Krisis keungan Global seperti yang terjadi akhir tahun 2008 lalu yang telah menyebabkan runtuhnya sistem ekonomi hampir sebagian besar negara- negara maju di seluruh dunia. Tampaknya juga berkontribusi besar bagi perubahan tatanan dunia kerja yang selama ini sudah dianggap mapan. Dengan runtuhnya banyak perusahaan yang terdaftar di pasar- pasar saham dunia, otomatis juga sangat mempengaruhi roda perputaran ekonomi di negara- negara tersebut yang tak pelak lagi menimbulkan  gelombang PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) besar- besaran di berbagai belahan dunia yang dampaknya tidak kecil, yaitu semakin berkurangnya lowongan pekerjaan
d.      Perjanjian Perdagangan Bebas Regional
Dengan telah ditandatanganinya  Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN China ACFTA (ASEAN China Free Trade Area) sejak 1 Januari 2010 lalu, sekaligus sebagai tanda dimulainya keterbukaan alur perdagangan antar negara- negara anggota ASEAN dengan Cina, maka satu faktor lagi akan mempengaruhi pertimbangan perusahaan sebagai pelaku nyata dalam dunia kerja dalam menentukan tindakan dan rencana selanjutnya. Hal ini bukan hal yang  sederhana bagi setiap perusahaan dan dunia kerja. Perurubahan yang dialami akan cukup drastis, terutama didalam menyusun rencana kerja baik   jangka pendek maupun jangka panjang, tentu termasuk di dalamnya kebutuhan akan tenaga kerja  
e.      Dunia Tanpa Batas
  Dari keseluruhan pembahasan di atas, sekaligus menegaskan bahwa dunia saat ini seolah tanpa batas nyata lagi. Seperti batas- batas negara, baik secara teritorial maupun kewenangan. Perdagangan  antar negara hampir mengalir saja seolah tanpa batas.  Transaksi dapat dilakukan dari manapun,  oleh siapapun dimanapun dia berada berkat kemajuan teknologi internet yang semakin mudah dan murah saat ini. Oleh karena itu, pemikiran- pemikiran sempit dan terkotak- kotak masa lalu, saat ini hampir sulit dipertahankan lagi sebagai akibat kemajuan teknologi dan terjangan gelombang  globalisasi yang nyaris tak terbendung 
Rangkuman
Untuk menjawab pertanyaan di awal, Sukses Memasuki Dunia Kerja, maka jawabannya akan sulit jika kita enggan atau tidak mengikuti perkembangan tren Global yang terjadi saat ini dan perubahan- perubahan standar baru yang sangat cepat bagi Pencari Kerja maupun Dunia Kerja agar mereka  dapat Fit atau KLOP satu dengan lainnya
Saran
Agar Fit dengan Dunia Kerja, Pencari Kerja sebaiknya dapat melengkapi dirinya dengan hal- hal  berikut :
Ø  Skill à Pendidikan dan Keterampilan yang memadai sesuai dengan standar Dunia Kerja
Ø  Knowledgeà Pengetahuan yang luas tentang perkembangan Industri dan Teknologi
Ø  Attitudeà Sikap positif dan penuh keyakinan bahwa dengan disiplin tinggi dan kemauan keras, kita akan mampu bersaing di dalam dunia kerja 
Motivasi
“Selling Yourself !” Jika selama ini Pencari Kerja melamar pekerjaan, kenapa tidak Pencari Kerja dilamar pekerjaan !

                                  ==================@@@@@@@@@==================

Jumat, 18 Maret 2011

Bisnis Dan Uang Ibarat Dua Sisi Mata Uang


Dua Sisi Mata Uang
Terbayang yaa....bagaimana dua sisi mata uang, satu dan lainnya akan saling melengkapi tidak peduli gambarnya apapun di masing- masing isi, tanpa satu sisi, misalnya gambar disalah satu sisinya hilang atau rusak, maka nilai keseluruhan uang tersebut akan tidak berarti lagi, tidak ada nilainya lagi
Bisnis dan uang, mana yang lebih dulu, bisnis duluan bisa mendapatkan uang atau sebaliknya, ada uang dulu baru bisa memulai bisnis ? Ha...ha...pertanyaan yg tidak mudah dijawab secara langsung
Hubungan dan keterkaitan erat antara bisnis dan uang, yang bagus adalah dibantu dengan pertanyaan sebagai berikut : Dari mana sumber uangnya berasal dan untuk apa uang tersebut digunakan ? Dari panduan pertanyaa ini selanjutnya akan kita bahas topik ini seperti berikut ini

Sumber Uang
Secara sederhana, sumber uang yang sudah biasa gunakan adalah dari Modal Sendiri. Tidak selalu demikian, karena tuntutan kebutuhan, kadang terpaksa pinjam dari pemilik dana, seperti bank, orang lain atau lembaga sejenis bank. Masih ada kemungkinan ketiga, yaitu, sumber uang bisa dapatkan dari laba usaha yg telah berhasil kita jalankan. Untuk bagian yang terakhir umumnya didapat apabila usaha telah berjalan

Penggunaan Uang
Uang yang sudah ada biasanya langsung kita konsumsi dan bahkan sampai habis, sampai menunggu masuknya sumber dana baru bulan berikutnya, misalnya dari gajih bulanan kalau yang bersangkutan karyawan di salah suatu perusahaan. Nah...bagaimana cara kita mengkonsumsi inilah yang akan mengkatagorikan, apakah kita termasuk yang konsumtif murni atau ada sedikit produktif

Bisnis
Penggunaan uang atau dana yang tidak sekedar konsumtif inilah yang termasuk katagori bisnis yang dimaksud didalam bahasan ini. Didalam bisnis, penggunaan uang dapat dikatagorikan ke dalam dua bagian besar, yaitu :
  1. Fasilitas/ proses- proses yang selanjutnya akan masuk sebagai Asset Tetap (Fixed Assets)
  2. Produk/ Layanan yang selanjutnya akan masuk sebagai Modal Kerja (Working Capital)
Dari kedua modal dasar inilah usaha atau perusahaan dibangun. Dengan asset- asset tetapnya, misalnya ruang kerja, alat- alat kerja seperti komputer, papan tulis, mesin cetak dan tenaga kerja, perusahaan mulai mengatur sumberdaya yang ada untuk dapat menghasilkan produk atau layanan sesuai bidang yang dipilihnya

Keuangan
Bicara keuangan memang harus dibahas agak terpisah dari bisnisnya walaupun keuangan adalah hasil yang digunakan dan diperoleh dari bisnis itu sendiri. Pada saat perusahaan menghasilkan produk atau memberikan layanan kepada pelanggan atau konsumennya, maka dari sanalah mulai muncul kebutuhan penggunaan uang yang selanjutnya kita kelompokkan sebagai modal kerja. Selanjutnya produk/ layanan yang akan dijual, akan menimbulkan biaya seperti biaya pemasaran, iklan, distribusi, diskon, dan lain- lain. Apabila upaya penjualan (Sales) membuahkan hasil, maka mulailah masuk yang disebut dengan Pendapatan (Revenue)

Laba
Laba (Earning), mengapa harus dibahas terpisah ? Yaa….setelah perusahaan mendapatkan Laba Usaha (Operating Profit), persoalaannya tidak selesai sampai di sana. Apabila didalam sumber dana yang digunakan mengandung dana pinjaman, maka sebagai konsekuensinya, kita harus memikirkan bagaimana pengambalian bunga pinjamannya (Interest) ? Apakah jatuh tempo pada saat itu juga, atau masih ada masa tenggat ? Tentu bunga pinjaman ini menjadi faktor pengurang terhadap laba usaha perusahaan. Selain bunga pinjaman, masih ada yang akan mejadi faktor pengurang lainnya, yaitu pajak yang harus dikeluarkan sebagai pemasukan bagi negara. Laba usaha yang telah dikurangi beban- beban bunga pinjaman dan kewajiban pajaknya, baru disebut Laba Bersih (Net Profit) yang selanjutnya dapat diakui dan dimasukkan ke dalam pendapatan bersih perusahaan

Dividen & Laba Ditahan
Oh yaa….ada yang hampir terlupakan, laba bersih yang diperoleh perusahaan, selanjutnya dapat dikelola ke dalam dua hal, yaitu :
1. Dividen
Dividen diberikan sebagai imbalan keuntungan bagi pemilik modal, baik itu dari modal sendiri maupun modal pinjaman
2. Laba Ditahan (Retained Profit)
Sisa laba bersih setelah dikurangi dividen, selanjutnya disebut sebagai Laba Ditahan. Laba ditahan inilah yang betul2 bebas pengelolaannya oleh perusahaan, apakah sepenuhnya dikembalikan ke perusahaan utnuk pengembangan lebih lanjut atau dibagikan sebagai bonus bagi karyawan atas prestasinya. Tujuannya tidak lain adalah untuk meningkatkan kemampuan perusahaan agar pada tahun berikutnya dapat membukukan laba usaha yang lebih baik lagi

Penyusutan
Penyusutan adalah sebuah cara pandang terhadap asset tetap yang telah dimiliki oleh perusahaan. Karena sifatnya, asset ini memiliki masa hidup dan umur ekonomis yang panjang, maka pembebanan biayanya tidak akan adil jika dilakukan sekali saja, padahal pada kenyataannya, mesin atau asset tersebut masih terus dapat berproduksi beberapa tahun kemudian tanpa harus membeli lagi mesin baru. Oleh karena itu, salah satu metoda yang sering dipilih adalah mengalokasikan dana sebagai beban biaya penyusutan terhadap nilai asset tersebut setiap tahunnya sepanjang masa umur ekonomis asset tersebut. Beban penyusutan ini akan masuk didalam perhitungan laba rugi sebagai faktor pengurang

Neraca Keuangan
Neraca Keuangan atau dikenal dengan Balance Sheet, sebenarnya merupakan konsekuensi logis dari pelaksanaan suatu perusahaan. Dengan adanya sumber- sumber dana yang masuk dan penggunaannya, maka sudah selayaknya apabila secara filosofis segala sesuatunya akan selalu seimbang (balance). Format yang umum digunakan adalah sebagai berikut :
· Rincian Penggunaan Dana :
o Asset Tetap (Fixed Asset)
o Modal Kerja (Working Capital)
· Rincian Sumber Dana :
o Modal Sendiri (Share Capital)
o Modal Pinjaman (Loan Capital)
o Laba Ditahan (Retained Profit)

Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi atau Profit and Loss Account juga demikian, sebagai konsekuensi penggunaan dana untuk menjalankan usaha seperti untuk keperluan penyediaan produk/ layanan serta modal kerja mulai penyediaan bahan baku, proses bahan setengah jadi sampai bahan jadi siap dipasarkan dan persedian barang jadi di gudang, maka sudah sewajarnya apabila harus dapat disusun laporannya untuk mengetahui tingkat efisiensi dari usaha tersebut. Kalau Neraca perlu dibuat untuk mengetahui posisi sumber dana dan penggunaannya pada awal dan akhir tahun saja (Spot), sedangkan Laporan Laba Rugi disusun untuk mengetahui seluruh aktivitas sejak dimulai di awal tahun sampai selesai di akhir tahun di dalam satu periode waktu (biasanya satu tahun)
Kata kunci didalam Laba Rugi adalah Laba Usaha. Dari mana laba usaha diperoleh, tidak lain dari upaya penjualan (Sales). Faktor efisiensi akan tampak dari berapa biaya- biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk/ layanan tersebut. Walaupun upaya penjualan telah dilakukan dengan maksimal sehingga menghasilkan pendapatan (Revenue) yang bagus, tetapi jika pengendalian biayanya kurang bagus bahkan tidak terkendali maka, laba usaha yang diperoleh akan tergerus oleh biaya- biaya yang membenagkak sebagai akibat tidak efisiennya menjalankan bisnis tersebut
Setelah dikurangi dengan beban bunga pinjaman, pajak dan alokasi biaya penyusutan asset, maka akan kelihatan, apakah perusahaan tersebut menghasilkan laba, dengan kata lain pendapatan yang diperoleh jauh lebih besar dari kewajiban- kewajiban yang harus dikeluarkan. Apabila situasi yang terjadi sebaliknya, karena salah pengelolaan sehingga penjualan tidak tercapai, atau kewajiban- kewajiban jatuh tempo jauh lebih besar dari pendapatan, maka bukan laba yg didapat, malah rugi yang ditanggung

Bisnis ≈ Uang
Sebagai kesimpulan, dulu manakah Bisnis atau Uang ? Jawabnya, bisa dari mana saja, baik diawali dari peluang bisnis yang ada kemudian dicarikan solusi pendanaannya ataupun dari ketersediaan uang, selanjutnya dipikirkan peluang bisnis apa yang cocok dengan dana tersebut
Inti dari pengelolaan sumber dana dan penggunaannya adalah Laba Bersih (Earning/Net Profit). Jika diakhir usaha kita tidak dapat menghasilkan Laba Bersih, maka berarti kita belum dapat melakukan bisnis dengan baik dan benar atau perlu diperiksa kembali apakah ada inefisiensi didalam pelaksanaan usaha yang dijalankan selama ini
Seandainya seorang pengusaha menjalankan usahanya tanpa diimbangi dengan pemahaman yang memadai terhadap prinsip- prinsip pengelolaan keuangan, maka dapat dibayangkan betapa resiko yang dapat terjadi pada usaha tersebut. Dan sebaliknya seorang pengelola keuangan menjalankan tugas- tugas keuangannya tanpa pemahaman yang cukup tentang bisnis apa yang sedang dijalankannya, dapat dibayangkan betapa sulitnya berdiskusi dan berdialog dengan yang bersangkutan tentang masalah- masalah yang sedang dihadapi perusahaan
==================$$$$$$$$$$$$$$$=================

Kamis, 17 Maret 2011

Jangan Pernah Kecewakan Pelanggan

Mengapa Harus Demikian ?
     Memang ada apa dengan pelanggan ? Seberapa pentingkah pelanggan, sehingga harus mendapat perhatian sebegitu besar ? Ya, pelanggan memang beda, pelanggan memang unik, pelanggan adalah pelanggan

Siapakah Pelanggan ?
     Pelanggan adalah seseorang yang menggunakan jasa atau produk dari sebuah perusahaan penyedia jasa atau penghasil suatu produk. Tampaknya seperti biasa- biasa saja, tapi kalau dicermati lebih jauh, seorang pelanggan suatu produk atau jasa mempunyai posisi dan hubungan yang sangat spesial dan unik. Posisi dan hubungan ini dapat dipandang dari dua sisi, sisi produsen dan sisi pengguna

Pelanggan Dipandang Dari Sisi Produsen
     Dari sisi produsen, posisi dan tingkat kepentingan pelanggan seolah hanya sebagai seseorang yang akan menggunakan jasa atau produk yang dihasilkan. Pada situasi tersebut posisi pelanggan memang penting karena tanpa calon pengguna, maka produk atau jasa yang akan dihasilkan akan sia- sia saja. Sedangkan ditinjau dari sudut pandang tingkat kepentingannya, pelanggan sangat lemah karena sepenuhnya dipandang sebagai calon pengguna saja, tidak lebih. Oleh karena itu, penyiapan layanan dan purnajualnya oleh produsen sering alakadarnya sekedar hanya untuk memenuhi kebutuhan pelanggan bersangkutan, seperti memperbanyak tenaga penjualan tanpa dukungan purna jual yang memadai

Pelanggan Dipandang Dari Sisi Pengguna
     Pelanggan adalah pengguna suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh produsen atau penyedia jasa. Posisi pelanggan sebagai pengguna sering berada pada situasi yang sulit, apabila dia sedang membutuhkan suatu produk atau jasa sedangkan produk atau jasa tersebut keberadaannya terbatas, maka posisi tawar pelanggan akan sangat lemah sebagai akibat ketersediaan produk yang terbatas sehingga tidak banyak pilihan bagi pelanggan

Tren Pelanggan
     Tren pelanggan dari tahun ke tahun dapat dibedakan ke dalam 3 era besar, yaitu :


1. Era Product Driven
     Pada era ini, pelanggan sangat dipengaruhi oleh produk yang dihasilkan oleh industri. Ciri utama era ini, pelanggan hanya dapat membeli produk- produk yang telah tersedia atau disediakan oleh fabrikan di pasaran. Pada kondisi ini hampir tidak ada pilihan bagi pelanggan. Model, kualitas dan harga sepenuhnya ditentukan dan dikendalikan oleh produsen
     Jadi teringat dengan kata- kata Henry Ford, Bos pabrik mobil Ford : “Sekarang pelanggan bisa memilih mobil- mobil produk Ford selama mobil itu berwarna hitam” (Terjemahan bebas). Ini menggambarkan betapa sangat kuatnya pengaruh fabrikan terhadap pasar dan pelanggan pada era itu

2. Era Customer Driven
     Perkembangan selanjutnya terjadi kemajuan besar, yang sebelumnya produk dikendalikan sepenuhnya oleh produsen, secara drastis muncul tren bahwa pelanggan juga punya hak untuk menentukan produk atau jasa apa yang diinginkan sesuai kebutuhan yang kemudian lebih dikenal dengan Customer Driven
     Ciri utama Customer Driven dapat dilihat dari banyaknya pilihan produk dan jasa yang tersedia dan ditawarkan di pasar. Dalam situasi ini, pelanggan mempunyai posisi tawar yang lebih baik karena dengan tersedianya banyak pilihan, maka harga yang ditawarkan juga bersaing. Pelanggan dapat menetukan sendiri pilihannya sesuai kebutuhan baik itu model, kualitas maupun harganya

3. Era Human Driven
     Perkembangan terkini, dengan perkembangan teknologi internet berbasis web 2.0 yang sangat interaktif, membuat pelanggan semakin bagus posisinya. Pelanggan tidak lagi hanya sebagai pengguna, tetapi mampu mempengaruhi dan bahkan dapat ikut menentukan produk atau jasa yang diinginkan. Era ini disebut dengan human driven yang secara sederhana produsen ingin melayani pelanggan secara personal dan semaksimal mungkin mendekati nilai- nilai yang dianggap penting bagi pelanggan. Ciri utama layanan dengan gaya ini antara lain adalah sangat mengerti kebutuhan dasar manusia seperti, ingin dilayani secara personal dan dapat menentukan sendiri tata cara bertransaksi

Layanan Cuci Mobil
     Hampir sehari-hari kita menemui dan berhubungan dengan layanan yang satu ini. Ada tiga tipe layanan jasa cuci mobil yang umum ada di lingkungan kita, yaitu : Cuci mobil hydrolic dengan layanan standar, Cuci mobil hydrolic dengan layanan mewah (Ruang tunggu berkondisi udara) dan Cuci mobil otomatis. Tarif ketiga tipe layanan ini berbeda- beda, yang Otomatis Rp 20 ribu, Hydrolic Standar Rp 25 ribu, dan Hydrolic mewah Rp 30 ribu. Dari pilihan harga tersebut sudah menunjukkan segmentasi bagi pelanggan. Pelanggan dengan pertimbangan utamanya anggaran, tentu akan memilih tipe layanan yang paling murah dan praktis, yaitu Cuci mobil otomatis. Bagi yang lebih senang dengan layanan cuci mobil lengkap (sudah termasuk sedot debu) tapi tidak terlalu mahal, maka pilihan akan jatuh ke Cuci mobil hydrolic standar. Orang tertentu yang pergi tidak hanya sekedar cuci mobil tapi memerlukan kenyamanan saat menunggu, tentu akan memilih Cuci mobil hydrolic mewah. Dari gambaran ketiga tipe layanan tersebut, ada juga orang yang menjatuhkan pilihannya tergantung dari situasi. Saat dia butuh cepat, dia akan ke cuci otomatis, kalau dia ingin cuci lengkap, maka dia pergi ke cuci hydrolic standar, atau kalau dia sedang ingin lebih nyaman dan tidak diburu waktu, maka dia putuskan untuk pergi ke cuci mobil mewah
     Dari pengalaman selama ini, ada satu hal yang sering membuat pertimbangan kita menjadi berat untuk pindah ke tempat cuci mobil lain. Apakah itu ? Itu adalah tempat cuci mobil langganan, yang selama ini sudah mengenal kita, tahu nama kita, kadang bisa kita ajak ngobrol dan lain- lain yang membuat kita merasa akrab dan nayaman. Inilah yang disebut dengan layanan ! Pelanggan merasa betah dengan suatu layanan, bisa karena kualitas hasil cuci mobilnya yang bersih atau bisa juga dari keramahan layanan para petugasnya yang selalu tersenyum dan terkesan akrab dengan pelanggannya

Fakta Tapi Sering Terabaikan
     Sudah jelas bagi kita bahwa penentu keputusan akhir pelanggan untuk memilih tipe layanan adalah kualitas layanan yang diberikan, tetapi didalam kenyataannya, fakta ini sering sekali terabaikan. Terabaikan karena ketidakmengertian, karena keterbatasan kemampuan atau memang ketidakpedulian produsen atau penyedia jasa bersangkutan. Tampak seperti hal yang sederhana, namun apabila hal ini terjadi berkelanjutan tentu akan sangat buruk akibatnya bagi kelangsungan bisnis tersebut selanjutnya

Apa Yang Diinginkan Pelanggan ?
     Yang diinginkan pelanggan sebenarnya sangat sederhana, yaitu :
o Pada saat kita butuhkan, produk atau jasa tersebut tersedia
o Apabila ada pertanyaan atau keluhan, ada yang bisa menjelaskan dan jelas alamat yang harus
dihubungi
o Pelayanan yang ramah dan terkesan senang dalam melayani pelanggan

Bagaimana Memenuhi Harapan Pelanggan ?
     Memperhatikan apa yang sesungguhnya diinginkan pelanggan seperti diuraikan di atas, maka seharusnya bagaimana memenuhi harapan tersebut, kita juga harus tepat dalam mencarikan solusi pemenuhan kebutuhan tersebut
o Jamin Ketersediaan
     Untuk memenuhi agar kapanpun pelanggan membutuhkan produk atau jasa kita, maka pastikan produk atau jasa harus siap kapanpun diperlukan. Untuk memudahkan pelanggan mencari produk kita, selain dengan cara konvensional seperti agen- agen penjualan, persiapkan juga saluran penjualan non konvensional seperti melalui internet dan SMS (Short Message Service) via telepon seluler, sehingga pelanggan tetap dapat menjangkau produk atau jasa kita tanpa hambatan apapun
o Pastikan Purna Jual
     Purna jual bukan hal yang sederhana, ini sering menjadi masalah besar bagi pelanggan pasca membeli atau menggunakan produk sebuah perusahaan. Apabila kita ingin menghubungi penjual atau pemberi jasa dan ternyata alamat tersebut tidak jelas, dihubungi tidak nyambung, sungguh sangat merepotkan bagi pelanggan. Oleh karena itu pastikan layanan purna jual mempunyai alamat yang jelas dan dapat dihubungi dengan mudah. Setelah pelanggan dapat berkomunikasi dengan kita, selanjutnya pastikan bahwa penanganan keluhannya dapat diproses dan ditangani dengan baik. Bagian terakhir ini, merupakan bagian tersulit dan memerlukan biaya yang tidak sedikit, karena apabila produk atau jasa kita merupakan barang teknologi, maka penanganannya harus sesuai dan berkaitan dengan teknologi bersangkutan yang sering sifatnya sangat khusus
o Layani Dengan Hati
     Layani dengan hati merupakan kunci dari semua proses dari sebuah bisnis untuk sukses. Tanpa hal tersebut , dapat dipastikan bisnis Anda akan sulit bersaing. Untuk bisa memberikan layanan dengan hati, tidak ada pilihan lain selain kita harus membangun budaya kerja perusahaan dengan hati juga. Sampaikan pesan kepada seluruh karyawan bahwa perusahaan ini adalah milik kita bersama. Melalui perusahaan inilah kita berkarya. Inilah perusahaan yang kita cintai karena dari sinilah sumber dan jaminan hidup dan kesejahteraan kita. Budaya dengan hati ini harus dibangun secara terus menerus tanpa henti tanpa kenal lelah baik melalui percontohan nyata oleh para pimpinan perusahaan maupun melalui berbagai pelatihan yang bagi karyawan.          Apabila layanan dengan hati tersebut telah terbangun, maka proses lainnya akan secara otomatis mengikuti dan hasilnya akan tampak dan dirasakan oleh pelanggan

Jangan Pernah Mengecewakan Pelanggan
     Apabila sadar bahwa Anda telah menginvestasikan sejumlah dana yang tidak kecil untuk membangun dan mengembangkan bisnis tersebut, maka tidak ada alasan dan pilihan lain selain mempertahankan kesetiaan pelanggan Anda dengan memperhatikan mereka, menyayangi mereka dan melayani mereka dengan hati

“Jangan pernah kecewakan pelanggan !”

================##########OOOOOO##########==================

Selasa, 15 Maret 2011

Awas ! Tren Layanan Baru Berbasis Awan !!!



Layanan berbasis awan, apa pula itu ?
     Ya, mungkin istilah ini terdengar agak asing di telinga kita. Sebenarnya ini terjemahan dari istilah Cloud Services yang selama ini jamak di lingkungan pengguna komputer dan internet. Istilah cloud itu sendiri merupakan nama lain dari internet yang oleh para pakar sering digambarkan dalam bentuk cloud atau awan untuk menyederhanakan penjelasan mengenai koneksi jaringan internet yang begitu rumit. Jadi yang dimaksud dengan layanan berbasis awan sebenarnya adalah istilah lain dari layanan internet

Ada apa dengan layanan baru ini ?
     Layanan berbasis awan ini diperkirakan akan menjadi tren di tahun 2011 ini. Layanan baru ini hampir sepenuhnya mengandalkan internet. Contoh yang sudah dengan jeli memanfaatkan keberadaan internet untuk mendukung bisnis dan layanan mereka antara lain adalah mesin pencari Google dan Yahoo. Juga layanan jejaring sosial Facebook dan Twitter. Para pemilik Google, Yahoo, Facebook dan Twitter ini hampir tidak membangun infrastruktur jaringan internet apapun, seperti jaringan akses, jaringan microwave, kabel laut maupun satelit telekomunikasi. Satu- satunya yang mereka bangun adalah server, dengan maksud untuk mengatur lalu lintas komunikasi dan menyimpan basis data pelanggan. Kejadian sebenarnya, mereka ini telah dengan jeli memanfaatkan secara maksimal keberadaan infrastruktur jaringan telekomunikasi dan internet yang telah menyebar dan menjangkau hampir di seluruh bagian dunia. Saat ini, para pemilik Google, Yahoo, Facebook, Twitter tersebut telah menikmati keuntungan besar dari bisnis layanan berbasis awan mereka

Mengapa perlu bersiap- siap ?
     Ciri utama yang ditawarkan oleh layanan berbasis awan atau Cloud Services ini adalah :
  1. Reduce Financial Risk: Tanpa perlu investasi membangun sendiri infrastruktur jaringan telekomunikasi dan internet, kecuali server atau databse jika diperlukan
  2. Lower Capital Expense: Biaya modal investasi rendah
  3. Lower Operational Expense: Biaya operasional rendah
  4. Lower Upfront Cost: Biaya modal kerja awal rendah
  5. Decreased Time To Market: Mengurangi waktu masuk ke pasar
  6. Reduce Down Time: Mengurangi tingkat gangguan
  7. Access To Broader Expertise: Memiliki kesempatan mendapatkan bantuan dari tenaga ahli dari berbagai bidang,seperti infrastruktur, platform maupun pengembangan berbagai aplikasi
  8. Increase Standardization: Memiliki standarisasi internasional
     Dengan tawaran yang sangat menarik seperti di atas, maka situasi dan peta persaingan bisnis dengan sangat cepat akan berubah, dengan kata lain, Siapa cepat, dia dapat!. Beberapa Bank Perkreditan Rakyat (BPR), saat ini telah dengan cerdik menggunakan layanan berbasis awan ini untuk membangun bisnisnya, seperti layanan nasabah, layanan email bahkan layanan transaksional langsung via internet secara penuh. Layanan baru ini, sebelumnya nyaris tidak mungkin dibangun oleh BPR karena besarnya biaya yang diperlukan. Hanya bank- bank besar saja yang mampu membangun dan memberikan layanan tersebut, tapi sekarang semua telah berubah, dengan dukungan layanan berbasis awan , layanan yang semula hanya impian telah berubah menjadi kenyataan bagi BPR

Layanan berbasis awan yang sudah tersedia
     Saat ini telah tersedia berbagai layanan berbasis awan yang disediakan oleh berbagai penyedia layanan yang dapat digunakan dengan mudah oleh masyarakat, antara lain: www.telkomcloud.com; bagi yang berminat membuka layanan baru baik berupa email, sales, promosi, iklan, marketing, call center bagi perusahaannya, tanpa perlu memiliki server sendiri. Bagi yang senang dengan tukar- menukar dokumen kerja dengan rekan atau mitra kerja, dapat masuk ke www.docs.google.com. Untuk layanan berbasis awan yang khusus disediakan bagi pelayanan pelanggan, Anda dapat masuk ke www.salesforce.com

Berbisnis dengan cara yang berbeda
       Sekarang kita dapat jawabannya. Mengapa kita perlu bersiap- siap ? Betapa peta persaingan bisnis akan berubah dengan cepat dengan layanan berbasis awan ini. Oleh karena itu waspadalah bagi Anda yang sedang menjalankan usaha atau bisnis, segera evaluasi biaya- biaya Anda. Apakah masih sesuai ? Sementara pesaing dan pemain- pemain baru di usaha yang sejenis semakin bermunculan dengan layanan yang jauh lebih baik, lebih cepat dan mampu menawarkan harga yang lebih bersaing tanpa perlu mengeluarkan biaya tambahan yang lebih besar dan tidak perlu

Tetap kreatif dan inovatif, salam berbisnis dan sukses selalu !
                 
====================&&&&&&&&&&=====================