Jumat, 18 Maret 2011

Bisnis Dan Uang Ibarat Dua Sisi Mata Uang


Dua Sisi Mata Uang
Terbayang yaa....bagaimana dua sisi mata uang, satu dan lainnya akan saling melengkapi tidak peduli gambarnya apapun di masing- masing isi, tanpa satu sisi, misalnya gambar disalah satu sisinya hilang atau rusak, maka nilai keseluruhan uang tersebut akan tidak berarti lagi, tidak ada nilainya lagi
Bisnis dan uang, mana yang lebih dulu, bisnis duluan bisa mendapatkan uang atau sebaliknya, ada uang dulu baru bisa memulai bisnis ? Ha...ha...pertanyaan yg tidak mudah dijawab secara langsung
Hubungan dan keterkaitan erat antara bisnis dan uang, yang bagus adalah dibantu dengan pertanyaan sebagai berikut : Dari mana sumber uangnya berasal dan untuk apa uang tersebut digunakan ? Dari panduan pertanyaa ini selanjutnya akan kita bahas topik ini seperti berikut ini

Sumber Uang
Secara sederhana, sumber uang yang sudah biasa gunakan adalah dari Modal Sendiri. Tidak selalu demikian, karena tuntutan kebutuhan, kadang terpaksa pinjam dari pemilik dana, seperti bank, orang lain atau lembaga sejenis bank. Masih ada kemungkinan ketiga, yaitu, sumber uang bisa dapatkan dari laba usaha yg telah berhasil kita jalankan. Untuk bagian yang terakhir umumnya didapat apabila usaha telah berjalan

Penggunaan Uang
Uang yang sudah ada biasanya langsung kita konsumsi dan bahkan sampai habis, sampai menunggu masuknya sumber dana baru bulan berikutnya, misalnya dari gajih bulanan kalau yang bersangkutan karyawan di salah suatu perusahaan. Nah...bagaimana cara kita mengkonsumsi inilah yang akan mengkatagorikan, apakah kita termasuk yang konsumtif murni atau ada sedikit produktif

Bisnis
Penggunaan uang atau dana yang tidak sekedar konsumtif inilah yang termasuk katagori bisnis yang dimaksud didalam bahasan ini. Didalam bisnis, penggunaan uang dapat dikatagorikan ke dalam dua bagian besar, yaitu :
  1. Fasilitas/ proses- proses yang selanjutnya akan masuk sebagai Asset Tetap (Fixed Assets)
  2. Produk/ Layanan yang selanjutnya akan masuk sebagai Modal Kerja (Working Capital)
Dari kedua modal dasar inilah usaha atau perusahaan dibangun. Dengan asset- asset tetapnya, misalnya ruang kerja, alat- alat kerja seperti komputer, papan tulis, mesin cetak dan tenaga kerja, perusahaan mulai mengatur sumberdaya yang ada untuk dapat menghasilkan produk atau layanan sesuai bidang yang dipilihnya

Keuangan
Bicara keuangan memang harus dibahas agak terpisah dari bisnisnya walaupun keuangan adalah hasil yang digunakan dan diperoleh dari bisnis itu sendiri. Pada saat perusahaan menghasilkan produk atau memberikan layanan kepada pelanggan atau konsumennya, maka dari sanalah mulai muncul kebutuhan penggunaan uang yang selanjutnya kita kelompokkan sebagai modal kerja. Selanjutnya produk/ layanan yang akan dijual, akan menimbulkan biaya seperti biaya pemasaran, iklan, distribusi, diskon, dan lain- lain. Apabila upaya penjualan (Sales) membuahkan hasil, maka mulailah masuk yang disebut dengan Pendapatan (Revenue)

Laba
Laba (Earning), mengapa harus dibahas terpisah ? Yaa….setelah perusahaan mendapatkan Laba Usaha (Operating Profit), persoalaannya tidak selesai sampai di sana. Apabila didalam sumber dana yang digunakan mengandung dana pinjaman, maka sebagai konsekuensinya, kita harus memikirkan bagaimana pengambalian bunga pinjamannya (Interest) ? Apakah jatuh tempo pada saat itu juga, atau masih ada masa tenggat ? Tentu bunga pinjaman ini menjadi faktor pengurang terhadap laba usaha perusahaan. Selain bunga pinjaman, masih ada yang akan mejadi faktor pengurang lainnya, yaitu pajak yang harus dikeluarkan sebagai pemasukan bagi negara. Laba usaha yang telah dikurangi beban- beban bunga pinjaman dan kewajiban pajaknya, baru disebut Laba Bersih (Net Profit) yang selanjutnya dapat diakui dan dimasukkan ke dalam pendapatan bersih perusahaan

Dividen & Laba Ditahan
Oh yaa….ada yang hampir terlupakan, laba bersih yang diperoleh perusahaan, selanjutnya dapat dikelola ke dalam dua hal, yaitu :
1. Dividen
Dividen diberikan sebagai imbalan keuntungan bagi pemilik modal, baik itu dari modal sendiri maupun modal pinjaman
2. Laba Ditahan (Retained Profit)
Sisa laba bersih setelah dikurangi dividen, selanjutnya disebut sebagai Laba Ditahan. Laba ditahan inilah yang betul2 bebas pengelolaannya oleh perusahaan, apakah sepenuhnya dikembalikan ke perusahaan utnuk pengembangan lebih lanjut atau dibagikan sebagai bonus bagi karyawan atas prestasinya. Tujuannya tidak lain adalah untuk meningkatkan kemampuan perusahaan agar pada tahun berikutnya dapat membukukan laba usaha yang lebih baik lagi

Penyusutan
Penyusutan adalah sebuah cara pandang terhadap asset tetap yang telah dimiliki oleh perusahaan. Karena sifatnya, asset ini memiliki masa hidup dan umur ekonomis yang panjang, maka pembebanan biayanya tidak akan adil jika dilakukan sekali saja, padahal pada kenyataannya, mesin atau asset tersebut masih terus dapat berproduksi beberapa tahun kemudian tanpa harus membeli lagi mesin baru. Oleh karena itu, salah satu metoda yang sering dipilih adalah mengalokasikan dana sebagai beban biaya penyusutan terhadap nilai asset tersebut setiap tahunnya sepanjang masa umur ekonomis asset tersebut. Beban penyusutan ini akan masuk didalam perhitungan laba rugi sebagai faktor pengurang

Neraca Keuangan
Neraca Keuangan atau dikenal dengan Balance Sheet, sebenarnya merupakan konsekuensi logis dari pelaksanaan suatu perusahaan. Dengan adanya sumber- sumber dana yang masuk dan penggunaannya, maka sudah selayaknya apabila secara filosofis segala sesuatunya akan selalu seimbang (balance). Format yang umum digunakan adalah sebagai berikut :
· Rincian Penggunaan Dana :
o Asset Tetap (Fixed Asset)
o Modal Kerja (Working Capital)
· Rincian Sumber Dana :
o Modal Sendiri (Share Capital)
o Modal Pinjaman (Loan Capital)
o Laba Ditahan (Retained Profit)

Laporan Laba Rugi
Laporan Laba Rugi atau Profit and Loss Account juga demikian, sebagai konsekuensi penggunaan dana untuk menjalankan usaha seperti untuk keperluan penyediaan produk/ layanan serta modal kerja mulai penyediaan bahan baku, proses bahan setengah jadi sampai bahan jadi siap dipasarkan dan persedian barang jadi di gudang, maka sudah sewajarnya apabila harus dapat disusun laporannya untuk mengetahui tingkat efisiensi dari usaha tersebut. Kalau Neraca perlu dibuat untuk mengetahui posisi sumber dana dan penggunaannya pada awal dan akhir tahun saja (Spot), sedangkan Laporan Laba Rugi disusun untuk mengetahui seluruh aktivitas sejak dimulai di awal tahun sampai selesai di akhir tahun di dalam satu periode waktu (biasanya satu tahun)
Kata kunci didalam Laba Rugi adalah Laba Usaha. Dari mana laba usaha diperoleh, tidak lain dari upaya penjualan (Sales). Faktor efisiensi akan tampak dari berapa biaya- biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk/ layanan tersebut. Walaupun upaya penjualan telah dilakukan dengan maksimal sehingga menghasilkan pendapatan (Revenue) yang bagus, tetapi jika pengendalian biayanya kurang bagus bahkan tidak terkendali maka, laba usaha yang diperoleh akan tergerus oleh biaya- biaya yang membenagkak sebagai akibat tidak efisiennya menjalankan bisnis tersebut
Setelah dikurangi dengan beban bunga pinjaman, pajak dan alokasi biaya penyusutan asset, maka akan kelihatan, apakah perusahaan tersebut menghasilkan laba, dengan kata lain pendapatan yang diperoleh jauh lebih besar dari kewajiban- kewajiban yang harus dikeluarkan. Apabila situasi yang terjadi sebaliknya, karena salah pengelolaan sehingga penjualan tidak tercapai, atau kewajiban- kewajiban jatuh tempo jauh lebih besar dari pendapatan, maka bukan laba yg didapat, malah rugi yang ditanggung

Bisnis ≈ Uang
Sebagai kesimpulan, dulu manakah Bisnis atau Uang ? Jawabnya, bisa dari mana saja, baik diawali dari peluang bisnis yang ada kemudian dicarikan solusi pendanaannya ataupun dari ketersediaan uang, selanjutnya dipikirkan peluang bisnis apa yang cocok dengan dana tersebut
Inti dari pengelolaan sumber dana dan penggunaannya adalah Laba Bersih (Earning/Net Profit). Jika diakhir usaha kita tidak dapat menghasilkan Laba Bersih, maka berarti kita belum dapat melakukan bisnis dengan baik dan benar atau perlu diperiksa kembali apakah ada inefisiensi didalam pelaksanaan usaha yang dijalankan selama ini
Seandainya seorang pengusaha menjalankan usahanya tanpa diimbangi dengan pemahaman yang memadai terhadap prinsip- prinsip pengelolaan keuangan, maka dapat dibayangkan betapa resiko yang dapat terjadi pada usaha tersebut. Dan sebaliknya seorang pengelola keuangan menjalankan tugas- tugas keuangannya tanpa pemahaman yang cukup tentang bisnis apa yang sedang dijalankannya, dapat dibayangkan betapa sulitnya berdiskusi dan berdialog dengan yang bersangkutan tentang masalah- masalah yang sedang dihadapi perusahaan
==================$$$$$$$$$$$$$$$=================

2 komentar:

"ISKANDAR LENDERS" mengatakan...

Selamat hari

Apakah Anda memerlukan pinjaman mendesak untuk menyelesaikan kebutuhan finansial Anda, Kami Menawarkan Pinjaman mulai dari (($ 5.000,00 sampai $ 20.000.000,00)) Max, kami dapat diandalkan, efisien, cepat dan dinamis, dengan 100% Guaranteed Kami juga memberikan pinjaman dalam (Euro, Pounds Dan Dolar.) Tingkat suku bunga yang berlaku untuk semua pinjaman berada pada tingkat rendah jika Anda dapat tertarik untuk kembali kepada kami melalui (iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com)

                                
DATA APLIKASI
1) Nama lengkap:
2) Negara:
3) Alamat:
4) Negara:
5) Jenis Kelamin:
6) Status perkawinan:
7) Pekerjaan:
8) Nomor Telepon:
9) Pendapatan bulanan:
10) Jumlah pinjaman:
11) Durasi Pinjaman:
12) Tujuan pinjaman:
13) Agama:
14) Umur:

Kesopanan

Ibu Iskanda Lestari, Chief Executive Officer,
Email: (iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com)

Tertanda
Pengelolaan.

"ISKANDAR LENDERS" mengatakan...

Selamat hari

Apakah Anda memerlukan pinjaman mendesak untuk menyelesaikan kebutuhan finansial Anda, Kami Menawarkan Pinjaman mulai dari (($ 5.000,00 sampai $ 20.000.000,00)) Max, kami dapat diandalkan, efisien, cepat dan dinamis, dengan 100% Guaranteed Kami juga memberikan pinjaman dalam (Euro, Pounds Dan Dolar.) Tingkat suku bunga yang berlaku untuk semua pinjaman berada pada tingkat rendah jika Anda dapat tertarik untuk kembali kepada kami melalui (iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com)

                                
DATA APLIKASI
1) Nama lengkap:
2) Negara:
3) Alamat:
4) Negara:
5) Jenis Kelamin:
6) Status perkawinan:
7) Pekerjaan:
8) Nomor Telepon:
9) Pendapatan bulanan:
10) Jumlah pinjaman:
11) Durasi Pinjaman:
12) Tujuan pinjaman:
13) Agama:
14) Umur:

Kesopanan

Ibu Iskanda Lestari, Chief Executive Officer,
Email: (iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com)

Tertanda
Pengelolaan..