Selasa, 23 Agustus 2011

Hipnosis, Manfaat Dan Bagaimana Menghindarinya



     Woowww.....topiknya keren, Hipnotis. Tapi sebelum kita bahas lebih jauh tentang topik hot yang satu ini, coba kita pahami dulu apa itu Hipnotis. Hipnotis adalah istilah yang paling populer di masyarakat kita, yaitu sebuah tindakan mempengaruhi orang lain sampai orang bersangkutan dalam kondisi tidak sadar bahwa dirinya sedang dalam pengaruh hipnotis orang lain. Hipnotis sering dikaitkan dengan tindakan- tindakan negatif yang kadang berkonotasi dengan tindakan kejahatan atau kriminal, misalnya menghipnotis seseorang kemudian membawa kabur semua perhiasannya, mencuri dompetnya, dan tindakan- tindakan kurang terpuji lainnya. Nah, selanjutnya bagaimana dengan hipnosis ? Apa bedanya ? Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:501), makna kata "hipnosis" adalah "Keadaan seperti tidur karena sugesti, yang pada taraf permulaan orang itu berada di bawah pengaruh orang yang memberikan sugestinya, tetapi pada taraf berikutnya menjadi tidak sadar sama sekali". Sementara itu, makna kata "hipnotis" adalah "membuat atau menyebabkan seseorang berada dalam keadaan hipnosis". Sebenarnya, kondisi hipnosis bukannya membuat seseorang menjadi "tidak sadar sama sekali" seperti makna yang disebutkan KKBI tersebut, akan tetapi kondisi hipnosis hanyalah berpindah keaktifan kesadaran, dari pikiran sadar (concious mind) ke pikiran bawah sadar (sub-concious mind). Sedangkan kata hipnotisme (dari kata hypnotism) adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan hipnosis. Untuk selanjutnya, kita akan pakai istilah hipnosis dengan pertimbangan untuk menghindarkan dari kemungkinan kesalahan interpretasi
     
Apakah Hipnosis Sama Halnya Dengan Tidur ?
     Sebenarnya tidak sama, meskipun memamng serupa. Saat tidur, kita tidak sadar akan keadaan sekeliling kita, sementara dalam keadaan hipnosis, orang tersebut sangat sadar akan keberadaan dirinya dan tahu apa yang terjadi di sekeitarnya. Seperti yang dijelaskan di awal, pada kondisi ini, orang tersebut hanya berpindah keasadaran dari pikiran sadar ke pikiran bawah sadar

Apakah Pikiran Sadar dan Pikiran Bawah Sadar itu ?
    Pola pikir kesadaran manusia dapat dibedakan sebagai pikiran sadar (concious mind) dan pikiran bawah sadar (sub-concious mind). Hal ini bukan berarti bahwa kita mempunyai dua macam pikiran, tetapi yang lebih tepat adalah bahwa pikiran kita mempunyai dua fungsi berbeda yang saling berhubungan dan bekerjasama satu sama lain. Pikiran sadar kita merupakan pikiran yang menggunakan akal sehat dan logika. Melalui pikiran ini, kita berpikir secara sadar dan logis untuk menetapkan sesuatu atau memutuskan pilihan tertentu, misalnya saat memilih pakian yang kita senangi, buku yang kita baca, dan tempat tinggal yang kita diami. Kita menggunakan pikran sadar untuk memutuskan pilihan- pilihan tersebut. Sebaliknya pikiran bawah sadar merupakan pikiran yang menrima informasi yang telah dianalisis dan diterima oleh oleh pikiran sadar secara serta-merta. Pikiran bawah sadar tidak memikirkan alasan- alasan apa yang mendasari informasi tersebut, tidak menganalisis, dan hanya menerima informasi tersebut secara otomatis. Pikiran bawah sadar ini berfungsi menyimpan antara lain:  memori jangka panjang, emosi, kebiasaan, intuisi, kreativitas dan kepribadian
     Pikiran sadar berperan dalam menerima informasi yang diterima melalui panca indra, kemudian menganalisis serta memutuskan respon apa yang harus dilakukan. Jika informasi tersebut dianggap benar, maka informasi akan diteruskan ke pikiran bawah sadar untuk disimpan. Sebaliknya, jika informasi dianggap tidak benar, maka tidak akan diteruskan ke pikiran bawah sadar. Bagian yang terletak pada pikiran sadar yang bertugas untuk menyeleksi apakah sebuah  informasi dianggap benar atau tidak disebut area kritis atau disebut juga sebagai Reticular Activating System (RAS). Bagian ini berfungsi sebagai perbatasan antara pikiran sadar dengan bawah sadar. Keaktifan RAS ini berbeda- beda pada setiap situasi dan kondisi, tergantung dari tingkat fokus, minat dan emosi orang bersangkutan
     
Fenomena Gunung Es
     Pikiran sadar manusia hanya berpengaruh sekitar kurang lebih 12%, sementara pengaruh pikiran bawah sadar memegang kendalli hidup manusia sekitar 88% nya. Para ahli psikologi menggambarkan kondisi terebut sebagai fenomena Gunung Es, yaitu apa yang tampak di permukaan sebuah gunung es sebenarnya hanyalah sebagian kecil dari apa yang ada di bawah permukaan gunung es itu sendiri. Jika demikian, maka sebenarnya, pikiran bawah sadar manusia memegang peranan yang jauh lebih besar dibanding dengan pikiran sadarnya. Oleh karena itu, sering terjadi saat seseorang ingin melakukan sesuatu hal, tidak selaras dengan informasi yang tersimpan di dalam memori pikiran bawah sadarnya. Sebagai contoh, seseorang berencana melakukan olah raga pada pagi hari, namun saat terbangun dan merasakan dirinya masih mengantuk, kemudian ia membatalkan rencananya itu. Hal ini terus berulang sehingga ia gagal berolah raga. Contoh lain adalah saat seseorang memutuskan untuk berhenti merokok. Sering kali, keinginan orang tersebut gagal hanya karena yang bersangkutan merasa berat untuk meninggalkan "kesenangannya" tersebut, padahal dia menyadari akan bahaya merokok terhadap kesehatannya
     Itu menggambarkan bahwa informasi yang disampaikan pikiran sadar ke pikiran bawah sadar tidak selaras dengan memori yang tersimpan pada pikiran bawah sadar. Seperti pada contoh kasus pertama, informasi yang ada pada pikiran bawah sadar orang tersebut adalah "nikmatnya tidur di pagi hari", bukan "pentingnya berolahraga". hasilnya, walaupun pikiran sadar orang tersebut faham benar bahwa berolahraga itu penting, tapi masih lebih kuat pengaruh pikiran bawah sadarnya bahwa tidur pagi itu nimat. Pada contoh kasus kedua, informasi bahwa "merokok itu nikmat" yang ada pada pikiran bawah sadar orang tersebut belum digantikan dengan informasi bahwa "merokok itu berbahaya", sehingga terjadilah kegagalan yang bersangkutan untuk berhenti merokok

Apa itu Gelombang Otak ? 
     Melalui berbagai riset yang dilakukan, ditemukan adanya perubahan gelombang otak saat seseorang dalam kondisi trans (kondisi hipnosis). Dalam kondisi normal saat kita melakukan pekerjaan sehari- hari, gelombang otak yang dominan adalah Beta, 14-30 Hertz. Saat seseorang dalam kondisi rileks dan mulai terhipnosis, gelombang otak dominan mulai bergeser dari Beta ke Alpha (trans ringan), 8-13,9 Hertz, dimana pikiran sadar kita tidak lagi memegang kendali seutuhnya dan mulai digantikan oleh pikiran bawah sadar.Selanjutnya apabila seseorang semakin dalam masuk ke kondisi hipnosis, maka frekuensi gelombang otaknya akan semakin rendah, masuk ke Theta (medium trance), 4-7,9 Hertz dan kondisi yang paling rendah adalah Delta (high trance), 0,1-3,9 Hertz atau tertidur

Bagaimana Seseorang Terhipnosis ?
     Para ahli hipnosis dengan maksud untuk melakukan terapi hipnosis bagi seseorang, malakukannya dengan mengajak subyek (orang yang akan diterapi) untuk berkomunikasi dan berkonsentrasi, agar subyek siap sehingga proses peralihan dari kondisi pikiran sadar menuju kondisi hipnosis, Alpa atau Theta dapat berjalan dengan mudah dan lancar. Pada saat subyek sudah berada pada kondisi hipnosis dimaksud, maka proses terapi bagi yang bersangkutan akan dimulai oleh ahli terapi hipnosis tersebut. Perlu diingat, bahwa pada kondisi hipnosis, subyek dalam kondisi seperti tidur tapi tetap mendengar dan sadar sepenuhnya akan kondisi sekitarnya.Selanjutnya terapi dapat dilanjutkan dengan memberikan berbagai kata- kata sugesti kepada subyek sesuai tujuannya, biasanya untuk penyembuhan gangguan psikhis seseorang
     
Apakah Mungkin Hipnosis Dipergunakan Untuk Kejahatan ?
     Sekarang Andapun tahu jawabnya, Bisa ! Tergantung dari niat sesorang, apakah pengetahuan dan ketrampilannya akan digunakan untuk kebaikan atau sebaliknya untuk kejahatan. Dengan teknik yang sama, yaitu dengan berupaya merubah kondisi seseorang dari pikiran sadar ke pikiran bawah sadarnya.  Banyak cara yang bisa dilakukan oleh orang- orang yang tidak bertanggungjwab terhadap seseorang untuk keperluan dirinya atau tujuan kejahatan lainnya. Titik kuncinya adalah dengan cara membuka daerah kritis pikiran target, yaitu RAS (Reticular Activating System). Dengan cara menepuk bahu, agar target kaget, dengan berbicara nyerocos terus menerus dengan tujuan target bingung, berpenampilan tertentu sehingga target terpukau atau takut. Melalui suara yang khas seperti seseorang yang sudah dikenal atau terkenal, sehingga target sempat kosong pikirannya. Pada saat target mengalami kebingungan, ketakutan, kekaguman itulah akan dimanfaatkan oleh orang jahat tersebut untuk membawa target ke alam pikiran bawah sadarnya (Alpa/Theta). Apabila berhasil, maka seluruh kendali akan beralih ke pikiran bawah sadar dimana wilayah tersebut sepenuhnya telah dikuasai oleh orang yang berniat tidak baik tadi. Maka bukan tidak mungkin hal- hal yang tidak diinginkan bisa terjadi kepada target, misalnya menyerahkan perhiasan, uang dan barang- barang berharga lainnya dengan suka rela atas perintah orang tersebut  
 
Bisakah Menghindari Hipnosis ?
     Anda sekarang bisa menjawabnya dengan lantang, Bisa ! Kenapa tidak. Dengan memahami bahwa daerah kritis pikiran kita yang namanya RAS tadi, maka kita dapat berbuat banyak, baik untuk kebaikan maupun untuk menghindari hal- hal yang tidak baik yang mungkin terjadi pada diri kita
      Untuk hal- hal yang baik, kita dapat melakukan self hipnosis bagi diri kita sendiri. Misalnya, saya bertekad akan menyelesaikan tugas- tugas yang ada dalam minggu ini juga. Maka informasi dari pikiran sadar kita tersebut akan dikirim dan masuk kedalam memori pikiran bawah sadar kita dan selanjutnya akan menggerakkan seluruh fokus dan aktivitas kita menuju keberhasilan tekad atau rencana tersebut. Apabila ini sering dilakukan, maka isi memori pikiran bawah sadar kita akan didominasi oleh informasi- informasi yang baik dan positif dari pada yang negatif

Untuk membendung atau menghindari pengaruh hipnosis yang negatif :
  1. Pertama- tama Anda harus mengenali dengan baik mekanisme kerja pikiran , baik pikiran sadar maupun pikiran bawah sadar
  2. Kedua, Anda harus mengenali tanda- tanda apabila kita mulai terkena pengaruh hipnosis, antara lain: 
          * Pikiran kita mulai terpusat pada apa yang dikatakan oleh si penjahat
          * Merasa tidak mampu melawan
          * Merasa bingung
          * Merasa melayang
          * Kepala pusing
          * Merasa terburu- buru
     Jangan Panik ! Anda dapat melakukan pertahanan diri dari kejahatan "atas nama hipnosis" tersebut  dengan   membangun perlindungan diri dengan beberapa cara berikut : 
  1. Mengucapkan hal- hal yang baik berulang- ulang, misalnya berdzikir kepada Tuhan. Lakukan terus menerus tanpa henti hingga pikiran menjadi tenang kembali. Dengan melakukan hal tersebut, maka pikiran sadar akan terjaga kembali dan gangguan- gangguan negatif yang sedang menyerang akan hilang dengan sendiri atau tidak akan mampu masuk
  2. Melakukan visualisasi dengan membayangkan cahaya perlindung dari Tuhan Yang Maha Kuasa yang selanjutnya akan membentuk semacam cangkang pelindung dan membuat hati dan pikiran kita tenang kembali
  3. Membiasakan diri selalu bersyukur akan karunia Tuhan, maka berbagai iming- iming harapan palsu, atau keuntungan yang tiba- tiba dapat disikapi dengan bijaksana dengan hati nurani yang bersih
  4. Dengan melakukan self hipnosis bagi diri sendiri, misalnya berdoa sebelum berangkat bepergian, maka hati kita akan tenang dan pengaruh hipnosis jahat tidak akan bisa masuk
Bagian Akhir
     Hipnosis adalah kejadian normal dan alamiah bagi setiap orang. Kondisi pikiran seseorang dapat berada pada kondisi sadar seperti saat sedang berkativitas atau dalam kondisi hipnosis (trans) atau setengah sadar seperti saat sedang releks. Tetapi seseorang pada saat sangat releks dapat berlanjut masuk pada kondisi tidur lelap (tidak sadar sama sekali)
     Semua kondisi ini sangat dipengaruhi oleh pikiran sadar dan pikiran bawah sadar seseorang yang dibatasi oleh daerah kritis yang disebut RAS (Reticular Activating System) yang apabila kita fahami benar, maka kita dapat terhindar dari gangguan- gangguan kejahatan yang mengatasnamakan hipnosis 

Disarikan dari buku Dahsyatnya Hipnosis, Willy Wong & Andri Hakim. Agustus 2009

Tidak ada komentar: